1. IDENTITAS BUKU
Judul Buku /Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penterjemah : -
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Edisi : Ke – 8
Tebal Buku : vii+232
Harga Buku : Rp.38.800,-
Pengarang : Agnes Danovar
Penterjemah : -
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Edisi : Ke – 8
Tebal Buku : vii+232
Harga Buku : Rp.38.800,-
Pengarang : Agnes Danovar
2. KEPENGARANGAN
Latar Belakang Pengarang
Agnes davonar adalah sebuah fenomenal di dunia sastra Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkan lima novel online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya. Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal informasi detik.com mengatakan “bahwa tidak sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes davonar ”. Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes davonar. Agnes berasal dari namanya sedangkan Davonar diambil nama dari adiknya. Jadi mereka adalah dua saudara yang bersatu dalam sebuah karya.
Agnes lahir di Jakarta 8 oktober, sedangkan Davonar lahir di Jakarta, 7 Agustus . mereka adalah Dua saudara yang besar dalama lingkungan seni. Ayahnya adalah seorang penulis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan situs
Http://lieagneshendra.blogs.friendster.com
Agnes berkerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas sastra Jepang Bina Nusantara. Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai olahraga. Tapi kelihaian menulis telah mengantarkan keduanya sebagai penulis muda berbakat dalam jajaran sastra Indonesia. Agnes Davonar menyebutnya sebagai novelis dan cerpenis online. Karena ketulusan dan kedisplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat Blog Topseratus.com
menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog terbaik di Indonesia. Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog dan situs internet yang pada umumnya lebih mengfokuskan pada musik ataupun tips tips mencari uang marketing lewat internet. Karyanya juga tak kalah mencengangkan hingga menjadi fenomenal. Kisah Gaby dalam Lirik lagu terakhir, diadaptasi dari sebuah lagu jauh yang dibawakan oleh penciptanya band caramel dianggap sebagai kisah nyata dan menjadi Kontroversial karena berhasil menarik opini masyarakat jika kisah kematian dalam tokoh itu adalah kisah nyata. Tidak pernah dalam sejarah Sastra Indonesia dimulai dari Anak anak sekolah, pengamen , ibu ibu rumah tangga hingga tukang bangunan tau tentang kisah Gaby karyanya.
Di paruh kedua bukunya berjudul kisah surat kecil untuk Tuhan adalah sebuah kisah nyata yang penuh ispiratif, diangkat dari sebuah perjalanan panjang gadis cilik bernama Gitta sesa wanda cantika. Kisah ini mengajarkan tentang kehidupan diujung pengharapan dimana Gitta yang divonis kanker ganas berjuang untuk hidup. Walau pada akhirnya ia menyerah namun ia tidak kalah karena penyakit itu , ia pun menuliskan surat terakhirnya kepada Tuhan yang ia beri judul surat kecil untuk Tuhan.
3 SINOPSIS
SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan . . .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan . . .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan . . .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan . . .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan . . .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Ke dunia yang Kau berikan padaku
Itulah untaian kata yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil ini dalam sebentuk karya sastra.
Novel ini menceritakan tentang perjuangan gadis remaja dalam melawan kanker ganas, Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak). Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5 hari lagi. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.
Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara.
Namun akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat
Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker itu, kemoterapi.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Sekali Kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gita harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.
Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Kasus kanker ganas yang diidap oleh Gita menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama, berharap bisa membunuh kanker nakal itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa. Tapi sepertinya kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia. kanker itu tetap duduk manis di pelipis kanan Keke.
Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokterpun menyarankan untuk operasi. karena desperdo, mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan.
Waktupun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam massa opname itu ada berita yang begitu membanggakan baik untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah memang memberikan cobaan sesuai kemampuan hambaNya. Keke membuktikan semua itu.”Keke menjadi juara tiga di kelasnya dalam ujian akhir sekolah.”
Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.
Analisis Unsur Intrinsik :
• Tema : Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas
(Rabdomiosarcoma),tetapi memiliki semangat untuk Hidup.
• Penokohan :
~Keke (Tokoh utama yang Berperan Sebagai “Aku”) :
Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.Memiliki
Keinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau hidupnya tidak akan lama-
Lagi.Hal ini dapat dilihat dari
Bacaan hal 11 : “Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah
Sambil menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah.Aku
Sering ikut ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak kelas dan kedua
Kakakku.Selain itu, aku juga suka ikut membantu mereka untuk mem-
Buat Mading (Majalah Dinding).Kemudian aku diarahkan oleh kakak
Kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku ber-
Bakat menggambar dan daya imajinasiku tinggi.Bagitu kata mereka.”
~Ayah Keke (Dalam cerita Disebut “Ayah”) :
Seorang ayah yang bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.Hal ini
dapat dilihat dari Bacaan Hal 61 :
“Aku menolak di gigitan kedua, tetapi ayah dengan setia berada disam-
pingku dan terus memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk
memakan obat-obat herbal tersebut.’Ayo, Keke…Dimakan sayang… kan
Kamu mau sembuh.Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu
Sembuh.Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu dibe-
rikan kesehatan.Kamu mau kan sayang…??? Kata Ayah’ “
~Andi :
Pehatian dan Penyayang.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 72. :
“Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa-
diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya?! Keke yang sesu-
ngguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah.Keke
yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keada-
an apapun! “ Ujar Andi.
~Pak Iyus :
Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
Hal ini dapat dilihat Dari bacaan Hal 113 :
“Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada ayah,ada kak
Chika,ada kak Kiki dan ada pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja.
Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan Makan kita
ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.
~Sahabat-Sahabat Keke. (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke baik, setia Kawan.
Hal ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 99 :
Hal ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 99 :
“Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu..
Kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja coklat
Ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan Sahabat-sahabatku hanya tersenyum
Padaku sambil berkata……
“Welcome back,Keke..!!” Ujar Mereka..”
~Bibi :
Seorang Pembantu rumah tangga yang baik dan perhatian kepada Keke.
Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 13-14 :
Ayah sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari menuju
bangku belakang.Lalu ayah berkata padaku,
“Lama banget sih… Katanya mau latihan dulu sebelum upacara pagi ini! “
“Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit.. “
Lalu Bibi memberikan roti kepada ayah untuk diberikan padaku
“Ini, makan roti yang sudah disiapkan Bibi!”
~Kak Kiki :
Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.Hal ini dapat dilihat dari
Bacaan Hal 29:
“Kak Kiki tidak percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia langsung mencopot
Kacamata hitamku. Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa
Kakakku meledak dan ia terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah
Langsung melotot ke arah kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah mem-
perhatikan keadaan mataku. Ia sedikit panik melihat aku bisa tertular pe-
nyakit mata karena sejak kecil aku terbilang jarang sakit.”
~Angel :
Sombong,norak,dan suka mengejek sesama temannya.Hal ini dapat dilihat
Dari bacaan Hal 33 :
Sebelum pertandingan,Angel sempat mendatangi timku.
“Aduh, kayaknya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit nggak
Enak juga ya? Tapi apa boleh buat.. Kita terpaksa harus menang dengan
Keadaan kayak gini!”
Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani
Ejekan Angel.
“Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat
“Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat
Ngalahin kita.. Daa… “Ucap Angel sambil meninggalkan kami”.
~dr.Adi Kusuma :
Seorang Dokter yang pertama merawat Keke ketika Keke sakit.dr.Adi sangat
Baik merawat Keke.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 35-36 :
“Jadi, Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”
“Hmm.. Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau
belum di Ronsen. Sekarang saya tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan
sekolah dulu selama proses pengobatan..”
“Iya..” Jawabku singkat.
“Obat ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada peru-
bahan, saya akan buat surat pegantar ke dokter THT (Telinga Hidung Teng-
gorokan).”Ujar dokter Adi Kusuma.
~Prof.Mukhlis :
Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker.Prof Mukhlis sangat berju-
Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker.Prof Mukhlis sangat berju-
ang dalam mengatasi penyakit kanker Keke.Hal ini dapat dilihat dari bacaan
Hal 115 :
“Kita coba lakukan hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi satu
Seri lagi,dilanjutkan dengan Radioterapi dengan disinar. Jika ini belum ber-
Hasil maka akan saya diskusikan dengan teman-teman saya di Universitas
Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini berhasil.” Kalimat pesimis dari
Prof Mukhlis.
• Latar/setting : ~ Latar tempat kejadian dalam cerita ini adalah di Kota Jakarta.
Tepatnya di kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke
Pedagang Kaki lima.
~ Latar waktu kejadian dalam novel tersebut adalah malam
Hari
~ Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah Menyenangkan
Ketiga latar dalam kutipan novel tersebut terungkap dalam cerita pada Ba-
caan Hal 111. “ . . .Ayah pun mangajak kami makan malam diluar sambil
menikmati udara malam Kota Jakarta, karena hari ini menu makan malam
kami tidak tersedia. Sejenak kami menikmati sea food di kaki lima yang
enak di kawasan Green Garden.Aku senang kami bisa tertawa bersama-
sama dan aku berhasil melenyapkan rasa gundah dihati ayah dan kakak-
kakakku.”
• Alur/plot : Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang
Bersifat maju.Jalinan cerita disusun berdasarkan urutan waktu-
yang berjalan ke depan.Bukan berbalik ke masa lalu/lampau.
1.Tahap perkenalan/Penyituasian :
Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya….Ok!
Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
Chika adalah kakak tertuaku.Dia lebih tua 8 tahun dari aku. Saat ini selain
kuliah, dia juga bekerja di salah satu Free Magazine di Jakarta. Tentu saja
dia adalah kakak kebanggaanku karena ia dapat membagi waktu antara
kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orangtua kami.
2.Tahap permunculan konflik :
Tahap ini dapat dilihat dari bacaan hal 28 :
Setelah kakakku sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku terbangun di pagi hari.
Aku merasa mataku terasa perih .aku segera melihat di cermin di lemari kamar.
Astaga!! Mataku memerah.Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi!
Aku tertular penyakit mata Dari kakak. Aku memang sudah berpikir akan menerima
penyakit ini karena Karma meledek kak kiki. Kalau sudah begini aku hanya bisa
pasrah. Mungkin aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Untuk menghindar
keadaan memalukan, aku sengaja memakai kacamata hitam saat hendak makan pagi.
Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.
3.Tahap peningkatan konflik :
Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 34 (Ketika keke sedang bermain Volly) :
Saat sebuah bola melayang di depanku, Fadha berteriak padaku
Untuk mengoper bola padanya, tapi kepalaku merasa sedikit pusing sehingga akhirnya gagal.
Mataku berkunang-kunang. Tiba-tiba Maya mendekati aku sambil berkata,
“Ke,, hidung loe mimisan..”
“Apa? “
Aku menyadari seluruh kaos olahragaku tersiram tetesan darah. Per-
tandingan langsung dihentikan. Aku terkejut tak menyadari hidungku
mulai mengeluarkan darah segar. Dan aku mulai merasa tambah sulit ber-
nafas sehingga harus menggunakan mulutku sebagai bantuan.
4.Tahap Klimasi :
Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 39 (Ketika keke sedang diperiksa
Oleh Prof. Lukman)
Aku hanya melihat ayah masih sempat bercanda denganku walau aku tau kami
sendiri bingung dengan permintaan Prof. Lukman padaku.
Aku duduk dikursi yang ada didepan ruangan. Suara di dalam ruangan tidak
Terdengar sehingga keadaan menjadi sunyi. Prof. Lukman mulai menghela
Nafas untuk memulai pembicaraan dengan ayah sambil memperhatikan
Hasil copy scenen kepalaku.
“Pak Jody..”Panggil Prof. lukman pada ayahku.
“Iya, Prof.Bagaimana hasil diagnosa copy scenen-nya?” Tanya Ayah.
“ Hmm… Mohon Bapak kuat mendengar semua ini! “ Jelas Prof. Lukman
Yang mulai membuat ayah sedikit bingung.
“Ada apa dengan putri saya, Prof?” Tanya ayah.
“ Hasil diagnose saya menunjukkan secara positif putri bapak terinfeksi
Penyakit Rabdomiosarkoma. “
“ Hah??? Rabdo…. “ Ujar ayah kesulitan mengulang kata-kata yang baru Didengarnya.
“Ya,Rabdomiosarkoma … Penyakit ini secara luas dikatakan tergolong Kanker.”
“Astaga…. Kanker?? “ Ayah terkejut.
“Benar, putri bapak positif positif terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma atau dalam
bahasa lokalnya kanker jaringan lunak!”
5.Tahap Penyelesaian :
Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 79-80 (saat penyembuhan melalui
Tahap Kemoterapi) Pecakapan Ayah & Prof Mukhlis.:
“Prof., adakah cara lain untuk putri saya? Sebab Keke adalah putri saya
Satu-satunya yang saya miliki. Saya tidak sanggup melihat dia kelak me-
natap masa depan tanpa wajah yang sempurna! “ Ujar Ayah menangis.
“Saya mengerti pak,, Saya mengerti! Tapi walaupun ada cara lain saya
Tidak yakin ini bisa berhasil.!”
Ayah bangkit dan seperti terjadi harapan mendengar kalimat itu.
“Apapun caranya selain operasi, Saya rela Prof. Saya tidak ingin terjadi
Hal yang buruk akibat operasi ini dan menjadikan masa depan putri saya
Sebagai taruhan!!” Jelas ayah.
Prof Mukhlis hanya diam sejenak dan mulai bicara pilihan lain.
“Kemoterapi… Mungkin cara ini bisa membuat Keke sembuh tapi saya tidak
Menjamin sama sekal. Saya akan berusaha agar cara ini berhasil! “
“Apa itu Kemoterapi? “ Tanya ayah.
“Kemoterapi sejenis pemberian obat-obat tertentu melalui darah yang bisa
Membunuh pertumbuhan sel kanker. Obat ini adalah obat keras. Pada
Kasus putri anda karena masih terlalu kecil, saya hanya takut adanya pe-
nolakan dalam tubuhnya! “
• Gaya bahasa : Gaya bahasa bentuk ungkapan :
Hal ini dapat dilihat dari bacaan hal 83 :
→ Aku merasa bagaikan makhluk asing yang tiba di Bumi. Ditempatkan
Di sebuah ruang kosong.
• Sudut Pandang : → Sebagai Orang Pertama yang menceritakan tentang dirinya Sendiri.
Bukti dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya..
Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
• Amanat/pesan :
`Jangan mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita
Penyakit kanker (Kanker Rabdomiosarkoma)
Bukti → Hal 64 : “…Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi Keke sudah tidak sanggup
Lagi…!! Keke ingin menyerah dan lebih baik Keke mati saja..!!”
4. KELEBIHAN,KEKURANGAN DAN KELEMAHAN
- Kelebihan buku :
A. Kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan didalam novel ini.
B. Kelebihan lainnya adalah ini adalah kisah yang diangkat dari kehidupan nyata dan sangat menyentuh.
C. Novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan Keke dalam melawan kanker ganas hingga foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman saat Keke menghadap Sang Pencipta.
D.Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya
- Kekurangan buku :
Novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan, Namun setiap karya manusia pasti memiliki kekurangan. Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.
- Kelemahan
Kelemahan yang dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
5. KRITIK DAN SARAN
Kisah yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya. 2 pribadi yang amat sangat berbeda. Salut banget sama ceritanya, tapi sayang penulisannya masih ada yang kurang menarik. Pokoknya yang belum baca novel ini harus baca karena sangat bagus dan mengharukan. Mungkin itu saja yang dapat saya katakana. Jangan lupa baca novelnya.
Posting Komentar