Sinopsis Novel :
Mr. Muhammad Yatim, dr.Aziz, Puti Bidasari, dan Sitti Nurmala adalah empat orang yang sudah menjalin persahabatan dari kecil, mereka semua berasal dari keluarga bangsawan. Selain hubungan persahabtan, diantara kedua pasangan anak muda itu juga terjalin hubungan antara kekasih. Mr. Muhammad Yatim mencintai Puti Bidasari, yang merupakan adik angkatnya dan dibesarkan dalam satu keluarga yaitu keluarga Sutan Alamsyah dan istrinya Sitti Maryam. Sedangkan Sitti Nurmala menjalin hubungan dengan dr.Aziz. Sitti Nurmala merupakan putri dari saudagar kaya di Padang yaitu Baginda Mais dan istinya Upik Bunngsu. Sutan Alamsyah sangat bahagia atas kedatangan anaknya Mr. Yatim dari negeri Belanda yang sudah menyelesaikan sekolahnya sebagai Hakim Tinggi sehingga dia mendapat gelar Master Doktor, yang pada saat itu adalah gelar tertinggi di Padang, dan hanya Mr. Yatim yang mendapat gelar tersebut.
Sutan Alamsyah Hopjaksa ingin mempersandingkan anaknya Mr. yatim dengan keponakannya Puti Bidasari yang merupakan anak kakak perempuannya yaitu Putri Renosari dan Sutan Baheram, tapi lamaran Sutan Alamsyah ditolak, karena mereka tahu asal-usul Mr. Yatim yang bukan anak kandung Sutan Alamsyah. Mereka kira Mr. Yatim adalah anak tukang pedati yang miskin, meskipun dibesarkan dan diangkat anak oleh Sutan Alamsyah bahkan sampai disekolahkan dan mendapat gelar Mester Doktor di Negeri Belanda.
Adat
tetap adat dan selalu membelenggu, mengukung dan membagi dalam tingkat
kehidupan masyarakat, seperti halnya Putri Renosari yang ingin menikahkan
anaknya dengan seorang bangsawan lagi. Bidasari akan dikawinkan dengan turunan
bangsawan tinggi Sutan Malik, kemenakan Sutan Pamenan yang gemar berjudi dan
menyabung ayam.Biaya pernikahan Puti Bidasari dengan Sutan Malik ditanggung
oleh Baginda Mais yang merasa diuntungkan dengan pernikahan Puti Bidasari dan
Sutan Malik, karena kesempatan untuk menikahkan putrinya Sitti Nurmala dengan
Mr. Yatim terbuka lebar. Akankah Mr. Yatim menikah dengan Bidasari ataukah akan
bersanding dengan Sitti Nurmala sebagaimana permintaan ayah angkatnya Sutan
Alamsyah, sedangkan Sitti Nurmala adalah kekasih dr. Aziz yang merupakan
sahabat karibnya dari kecil.
B. Unsusr-unsur Intrinsik Novel
1. Tema
Tema
dari novel “Anak dan Kemenakan “ adalah kisah percintaan dua pasang anak
manusia yang terhalang oleh adat yang membagi tingkat kehidupan masyarakat.
2.
Latar atau setting
Di
Padang : - di rumah Sutan Alamsyah Hopjaksa
-
di rumah Bola
-
di Gedung Pengadilan Padang
-
di rumah Putri Renosari
-
di rumah Baginda Mais
3. Alur atau Plot
Alur
atau plot dalam novel ini menggunakan alur campuran
a.
Tahapan Awal
Ketika
pesta perayaan penyambutan Mr. Yatim, Baginda Mais meminta kepada Sutan
Alamsyah untuk menjadikan Mr. Yatim sebagai menantunya, yaitu untuk dinikahkan
dengan Sitti Nurmala. Sutan Alamsyah menolak permintaan Baginda Mais, karena
Mr. Yatim sudah bertunanngan dengan Puti Bidasari, walaupun pertunangan itu
belum resmi. Hal tersebut sangat mengecewakan Baginda Mais.
b. Tahapan Pertikaian
Putri
Renosari dan Sutan Baheram menolak lamaran Sutan Alamsyah untuk dinikahkan
dengan Mr. Yatim, karena perbedaan status sosial antara keturunan bangsawan
dengan anak tukang pedati yang miskin. Selai itu Putri Renosari merasa bahwa
pertunangan Mr. yatim dan Puti Bidasri diputuskan secara sepihak, mereka
sebagai oarang tua kandung Puti Bidasari tidak diajak berunding. Putri Renosari
mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan keluarga Sutan Alamsyah. Kejadian
tersebut menimbulkan perpecahan hubungan diantara kakak beradik tersebut.
c.
Tahapan Perumitan
Putri Bidasari dibawa pergi
dari rumah Sutan Alamsyah oleh kedua orang tuanya dan dilarang bertemu dengan
Mr. Yatim. Hal yang paling membuat Mr. Yatim terguncang adalah ketika dia
mendengar bahwa kedua orang tua yang sudah membesarkan dan memberikan kasih
sayang, ternyata bukan orang tua kandung. Sutan Alamsyah menerima lamaran
Baginda Mais untuk menjadikan Mr. Yatim sebagai menantunya dengan tiga syarat,
yaitu: pernikahan Mr.Yatim harus dilaksanakan pada hari yang sama dengan
pernikahan Puti Bidasari. Kedua, pernikahan Mr.Yatim harus lebih meriah
dibandingkan pernikahan Puti Bidasari. Dan yang ketiga jika ada sesuatu hal
yang membatalkan pernikahan Puti Bidasari maka pernikahan Mr.Yatim pun harus dibatalkan.
Syarat yang ketiga ini membuat Baginda Mais bingung.
d.
Tahapan Puncak
Mr.Yatim
diminta untuk menikah dengan Sitti Nurmala oleh kedua orang tua angkatnya, dia
merasa bingung jalan apa yang harus dia ambil. Disisi lain Sitti Nurmala adalah
kekasih sahabatnya sejak kecil yaitu dr.Aziz, disisi lain dia tidak bisa
menolak permintaan ayah angkatnya yang sudah membesarkan dia dan
menyekolahkannya sampai menjadi orang yang sangat dihormati dan dikagumi di
Padang, alas an yang paling memberatkan Mr.Yatim adalah karena dia sangat
mencintai Puti Bidasari yang pada waktu itu akan dinikahkan kepada Sutan Malik
yang mempunyai tabiat yang sangat buruk, gemar berjudi dan menyambung ayam.
Pada suatu hari Puti Bidasari mengirim surat kepada Mr.Yatim yang isinya bahwa
Puti Bidasari akan bunuh diri, karena tidak mau dipaksa kawin dengan Sutan
Malik.
e.
Tahapan Peleraian
Tibalah
saatnya pernikahan Puti Bidasari dengan Sutan Malik yang dilaksanakan pada hari
yang sama dengan pernikahan Mr.Yatim dengan Sitti Nurmala. Mr.Yatim menikahi
Sitti Nurmala adalah sebuah rekayasa yang sudah direncanakannya dengan dr.Aziz
dan Siti Nurmala. Setelah satu hari menikahi Sitti Nurmala, Mr.Yatim langsung
menceraikannya. Hari itu Puti Bidasari merasa putus asa, karena akad
pernikahannya dengan Sutan Malik akan segera dilakukan, tapi beberapa saat
datanglah dr.Aziz, dia memanggil Sutan Pamenan untuk berbicara sebentar.
dr.Aziz meminta Sutan Pamenan untuk membatalkan pernikahan keponakannya dengan
Puti Bidasari dan kalau tidak, terpaksa dr.Aziz akan melaporkan Sutan Malik
Kepada polisi karena dia terlibat dalam kasus pembakaran rumah tetangganya yang
menewaskan satu orang. Dengan kasus itu Sutan Malik pasti dipenjara, karena
Sutan Pamenan sangat menyayangi keponakannya maka dia membatalkan pernikahan
itu. Akhirnya pernikahan Mr.Yatim pun batal, karena tidak mau menanggung malu
maka Baginda Mais menikahkan puterinya Sitti Nurmala dengan dr.Aziz
f.
Tahapan Akhir
Akhirnya
Putri Renosari dan Sutan Baheram menerima lamaran Sutan Ali Akbar yang tidak
lain pamannya Mr. Yatim, yang berasal dari Iderapura. Orang tua Bidasari sudah
mengetahui bahwa sebenarnya Mr. Yatim adalah keturunan bangsawan tinggi yang
setara dengan anaknya. Dengan terungkapnya jati diri Mr. Yatim, tidak ada lagi
yang dapat menghalangi hubungannya dengan Bidasari, termasuk adapt istiadat
masyarakat Padang. Setelah Mr. Yatim dan Puti Bidasari menikah mereka pindah ke
tanah Jawa, karena Mr. Yatim dipindah tugaskan.
4.
Sudut Pandang
Sudut
pandang dalam novel “Anak dan Kemenakan” adalah sudut pandang orang ketiga.
5.
Gaya Penulisan
Dalam
penulisan novel yang berjudul “Anak dan Kemenakan” pengarang banyak
menceritakan adat istiadat yang terdapat di daerahnya. Pada umumnya dalam
setiap novelnya pengarang menggunakan bahasa melayu. Terdapat beberapa majas,
diantaranya majas personifikasi, majas metafora dan majas metonimia.
6.
Penokohan
Mr.Muhammad
Yatim : baik, bijaksana, penurut
Puti
Bidasari : baik, penurut pada orang tua
Sitti
Nurmala : baik, penurut
dr.Aziz
: baik
Sutan
Alamsyah Hopjaksa : bijaksana
Baginda
Mais : sombong, kaya
Sutan
Pamenan : suka berjudi, serig menikah
Sutan
Malik : jahat, penjudi
Putri
Renasari : orang tua yang masih memegang adat
7.
Amanat
Amanat
yang diambil dari novel yang berjudul “Anak dan Kemenakan” adalah bahwa setiap
perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Tuhan pasti akan memberikan
jalan setiap kita mengalami kesulitan. Kita harus taat dan patuh kepada orang
tua, dan yang paling penting amanat dari novel ini adalah habis gelap terbitlah
terang.
Posting Komentar