0

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh atau struktur tubuh tertentu dari suatu organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ini terjadi pada hewan dan tumbuhan.
a. Adaptasi Morfologi pada Hewan
Beberapa contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah bentuk paruh dan kaki pada burung, tipe mulut serangga, dan bentuk gigi hewan.
1) Bentuk paruh dan kaki burung
Pernahkah anda memperhatikan paruh burung yang berbeda-beda? Paruh burung beo berbeda dengan paruh burung elang. Paruh burung berbeda-beda sesuai dengan makanannya. Begitu juga dengan bentuk kaki burung, berbeda-beda sesuai dengan tempat hidup dan cara hidupnya.
Burung elang memiliki kaki yang kuat untuk mencengkeram mangsanya dan memiliki paruh yang kuat untuk merobek mangsanya. Sedangkan, burung pencari makan di air memiliki paruh yang pipih dan panjang, serta memiliki kaki yang dilengkapi dengan selaput untuk berenang, contohnya adalah itik.
Burung pelatuk yang memakan serangga di lubanglubang pohon memiliki paruh seperti pahat. Sedangkan, burung kolibri yang menghisap madu bunga memiliki paruh yang kecil dan panjang.
2) Tipe mulut serangga
Pada serangga terdapat beberapa tipe mulut. Perbedaan ini disebabkan perbedaan jenis makanannya.
a) Tipe mulut untuk menggigit dan mengunyah, contohnya belalang.
b) Tipe mulut untuk menusuk dan menghisap, contohnya nyamuk.
c) Tipe mulut untuk menghisap, contohnya kupu-kupu.
3) Bentuk gigi hewan
Bentuk gigi hewan bermacam-macam, tergantung jenis makanannya. Hewan pemakan tumbuhan atau herbivora memiliki gigi geraham depan dan belakang yang lebar dan datar. Gigi ini sangat sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah atau menggilas makanan. Hewan pemakan daging atau karnivora memiliki gigi taring yang tajam dan runcing untuk mengoyak mangsanya.
b. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Adaptasi pada tumbuhan dapat menyebabkan perbedaan yang sangat nyata pada tumbuhan. Berdasarkan morfologi tubuhnya, tumbuhan dibagi menjadi beberapa macam, antara lain tumbuhan hidrofit, higrofit, dan xerofit.
1) Tumbuhan hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air dalam waktu yang lama. Tumbuhan ini mengapung di permukaan air, berdaun lebar dan tipis, memiliki lapisan kutikula yang tipis dan mudah ditembus air. Contohnya adalah teratai dan eceng gondok.
2) Tumbuhan higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan yang basah. Contohnya adalah keladi.
Tumbuhan ini memiliki ciri daun yang lebar untuk mempercepat penguapan.
3) Tumbuhan xerofit
Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang sedikit air, seperti gurun pasir. Contohnya adalah kaktus. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tebal dan berduri untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan xerofit memiliki jaringan penyimpan air di dalam batangnya yang tebal dan dilapisi oleh lapisan lilin.

Posting Komentar

 
Top